Sabtu, 06 Juli 2013

Tentang Rasulullah.saw dengan gelar Ummiy




“Assalamu’alaikum wr.wb”

اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيِن، وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ أَجْمَعِين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ


Segala puji bagi Allah, al-Malik Al-Haqq, Al-Mubin, yang memberikan kita iman dan keyakinan. Ya Allah, limpahkan shalawat pada pemimpin kami Muhammad, penutup para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarganya yang baik, kepada para sahabat piluhan, dan yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari kiamat.


 
“Saudara-saudariku yang saya mulyakan, kali ini   saya akan membahas tentang hal  yang sedikit mengganjal selama  ini dalam benak saya, ada bnyak pemahaman tentang gelar yang di sandang Rasullah saw ini yaitu Ummiy salah satunya….terkadang ada yang dengan tafsiran sendiri2 sesuai pemahamannya. seperti bahwa Rasulullah itu memang “buta huruf” kalau tidak begitu nanti di bilang seorang pengarang atau penyair yang mengada-ada tentang Al Qur’anul karim. seorang penafsir salah satunya mengatakan “iya/benar” tentang gelar ummiy tersebut  dengan kupasan mentah.
Dan ALhamdulillah tadi malam saat berada di majlis ta’lim saya tanyakan tentang bab asbab Rasulullah di beri sebutan ummiy.
  Demikian uraian inti dari  pertnya’an2 saya kepada Ustadz Rifa’i pemimpin majlis ta’lim Nurul fatimah di selang kota bekasi jawa barat, Semuga Allah swt senantiasa memberi keberkahan dan keselamatan kepada beliau sekeluarga dan semuga majlis ini senantiasa di beri keistiqamahan, seluruh yang hadir dibukakan hijabnya diberi keselamatan semuga semua jamaah termasuk golongan orang2 yang kelak mendapat syafa’at dari Rasulullah saw. tak lupa sholawat dan salam saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad.saw beserta keluarga dan sohabat beliau…
“Assalamu’alaikum ustadz, saya mau bertanya tentang gelar Rasullullah (UMMIY)(buta huruf)…Rasulullah SAW sebagai seorang rasul yang Ummiy, masak iya seorang Rasull yang namanya terpuji di sandingkan dgn Allah swt, buta huruf/tdk bs baca tulis! ini yang sering membuat fikiran saya simpang siur tentang kebenarannya.
Bukankah selama menemani khatidjah berdagang, beliau seorang yg pandai ulet selalu untung besar inthe world of job dan sebagai mana Salah satu pengakuan dunia diungkapkan oleh seorang ahli Astronomi, (Michael Hart) bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya tokoh sejarah yang mencapai puncak keberhasilan baik dibidang agama maupun masalah dunia (umum) beliau adalah“The Hundred”.….ah masa’ iya rasulullah yg seperti itu hebatnya tidak bisa baca tulis???
  “Ustadz Rifa’i dengan selalu diiringi senyum menghiasi wajah beliau menerawang jauh satu kata demi kata sembari meyaqinkan saya, beliau menjawab pertanyaan saya tersebut, kira2 seperti ini…ternyta awal mulanya saat di turunkannya wahyu pertama di gua hira beliau di datangi malaikat jibril, Rasulullah disuruh membaca (iqra’/bacalah) sedang beliau tidak tau maksud yg ia baca, begitu juga malaikat Jibrilpun tidak tau apa yg ia sampaikan….kemudian Allah swt turunkan kefahaman kepada Rasulullah saw. Tanpa harus membaca dan menulis kalam-kalamullah yg sampai kepada beliau.
  Jadi kesimpulan atau tafsiran dari gelar ummiy diatas hakekatnya adalah  sebuah proses mengerti/pemahaman yang di anugrahkan oleh Allah azza wajalla / kepandaian langsung tanpa harus membaca juga menulis firman-firman Allah dan tanpa bantuan siapapun kecuali langsung tarikatullah langsung mengerti apa yang beliau baca, baca disini bukan membaca tulis melainkan memikirkan tentang dirinya alam sekitar dan seluruh dunia ini baik yang zdhohir juga yang batin. Yaitu membaca seiap Ilmu Allah swt baik yang berupa kauniyah juga qauliyah…dalam hal ini rasulullah langsung mendapatkan ilmu kauniyah yg bersambung ma’rifat kepada Allah swt, melalui perantara malaikat jibril.
tapi dari tafsiran tersebut tetap tidak terlepas dari  ”wallahua’lam bisshawab, karena manusia tempatnya lupa dan salah, adapun kebaiakn itu datangnya dari Allah swt yang maha Aliim sedang bila adapun salah itu dari saya yang bodoh. demikian saya hanya menyampaikan apa yang telah saya terima ketika di majlis semuga saudara / saudari pembaca semua dapat mengambil suatu hikmah daripadanya, kurang dan lebihnya saya minta ma’af, al-’afwu minkum ayyuhal ikhwah…
“wassalamu’alaikum wr.wb”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar